Minggu, 22 Maret 2015

SIG (Database) Perkuliahan 2

Melanjutkan postingan sebelumnya yang masih membahas tentang Sistem Informasi Geospasial, kali ini saya akan membahas tentang Database.

Asal Mula Istilah Database

Istilah “database” berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal yang di luar bidang elektronika, artikel mengenai database komputer. Catatan yang mirip dengan database sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi danm kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.

Ada berbagai macam definisi database:
  1.  Database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.
  2. Database adalah representasi kumpulan fakta yang saling berhubungan disimpan secara bersama, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
  3. Database merupakan sekumpulan informasi yang saling berkaitan pada suatu subjek tertentu untuk tujuan tertentu pula.
  4.  Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan, yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu sehingga mampu memenuhi informasi yang optimal yang dibutuhkan oleh para pengguna.
   Konsep Dasar Database
      Konsep dasar database adalah kumpulan dari catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah database memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur database: ini dikenal sebagai database model atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah yaitu mewakili semua informasi dalam bentuk tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili dengan menggunakan nilai yang sama antar tabel.
  
  Database dalam SIG ada 3 yaitu :
    1. Geodatabase
    2. Geoprocessing
    3. Geovisualization
   

        GIS juga menggunakan data spasial dan atribut secara terintegrasi sehingga mampu memodelkan, menjawab pertanyaan, dan menganalisi, secara spasial maupun non spasial. GIS secara tegas memisahkan antara bentuk visualisasi/ presentasi dengan data-datanya (basis data) sehingga visualisasi dapat diubah dalam beragam bentuk sesuai dengan basis data yang dimiliki. Visualisasi data dikenal dengangeovisualization. Sedangkan kumpulan data-data (basis data)  dalam GIS tersimpan secara sistematis dalamgeodatabase. Selanjutnya, GIS juga terkenal karena kemampuan analisis  spasialnya. Analisis-analisis spasial ini dikenal sebagai geoprocessing.

         

Dalam hal visualisasi data (geovisualisasi), GIS memiliki kemampuan menguraikan unsur-unsur yang terdapat di permukaan bumi ke dalam beberapa layer atau coverage data spasial. Melalui layers ini, data permukaan bumi dapat dimodelkan kembali dalam bentuk nyata (real world tiga dimensi) dengan menggunakan data ketinggianberikut layers tematik yang diperlukan.
Masih terkait visualisasi, GIS memiliki kemampuan sangat baik dalam menampilkan data spasial berikut atribut-atributnya. Modifikasi warna, bentuk, dan ukuran simbol representasi unsur permukaan bumi dapat dilakukan dengan mudah. Hampir semua aplikasi GIS memiliki gallery simbol-simbol standard yang sering diperlukan untuk kepentingan kartografis. Dengan demikian, pengguna tidak perlu bersusah payah membuat sendiri semua simbol-simbol yang diperlukan.

Secara umum, untuk merepresentasikan dunia nyata, GIS menggunakan dua jenis model data yakni model data raster dan model data vektor. Keduanya masing-masing memiliki sifat, kecenderungan, kelemahan dankelebihan sendiri. Tidak ada satupun model data yang dapat memenuhi semua kebutuhan representasi dan analisis data spasial secara sempurna.


Kedua model data ini saling melengkapi dan dapat saling dikonversikan satu sama lain. Kadangkala suatu perangkat GIS akan lebih baik jika menggunakan model data vektor dan kadang-kadang justru sebaliknya. Oleh karena itu, pengguna harus jeli mengidentifikasi model mana yang tepat sesuai kebutuhan. Pengguna dituntut untuk mengenal betul ciri khas masing-masing model data ini dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
1.        Titik (point) meliputi semua objek grafis atau geografis yang dikaitkan dengan pasangan koordinat (x,y). Selain memuat informasi koordinat, data titik juga bisa saja merupakan suatu simbol yang memiliki keterkaitan dengan informasi lain.  Satu buah objek titik memiliki satu baris dalam tabel atribut. Karakteristik-karakteristik dari titik ini dijelaskan oleh kolom-kolom yang dibentuk pada tabel atribut. Contoh-contoh objek dunia nyata yang biasa direpresentasikan sebagai titik antara lain kota, pelabuhan, bandara, rumah sakit, sekolah, dan sebagainya. Perlu diingat bahwa representasi ini sifatnya tidak mutlak melainkan relatif terhadap skala peta. Dalam skala peta yang lebih besar, kota dan bandara bisa saja direpresentasikan sebagai area/luasan (polygon).
2.       Garis (line) merupakan semua unsur-unsur linier yang dibangun dengan menggunakan segmen-segmen garis lurus yang dibentuk oleh dua titik koordinat atau lebih (Burrough, 1994). Entitas garis yang paling sederhana memerlukan ruang untuk menyimpan titik awal dan titik akhir (dua pasangan koordinat x,y) berserta informasi lain mengenai simbol yang digunakan untuk merepresentasikannya. Garis tunggal yang terbentuk dari titik awal dan titik akhir saja disebut sebagai line. Sedangkan garis bersegmen banyak yang terbentuk dari banyak titik (vertex­) disebut polyline. Dalam GIS, baik line maupun polyline dianggap sebagai suatu entitas yang sama yakni polyline. Setiap satu entitas polyline memiliki satu baris dalam tabel atribut. Karakteristik dari entitas ini disimpan dalam kolom-kolom tabel atribut. Objek-objek dunia nyata yang sering direpresentasikan sebagaipolyline antara lain jalan, sungai, jaringan air bersih, jaringan listrik, jaringan telepon, dan sebagainya.
3.       Area (polygon) merupakan suatu objek tertutup yang memiliki luasan. Polygon dapat direpresentasikan dengan berbagai cara di dalam model data vektor. Karena kebanyakan peta tematik yang digunakan dalam GIS berurusan dengan polygon, metode-metode representasi dan pemanipulasian entity ini banyak mendapat perhatian. Seperti halnya titik dan polyline, satu objek poligon juga diwakili oleh satu baris pada tabel atribut. Poligon biasanya digunakan untuk merepresentasikan objek dunia nyata yang memiliki luasan seperti wilayah administrasi, danau, guna lahan, jenis tanah, dan sebagainya




d






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar