Melanjutkan postingan sebelumnya yang masih membahas tentang Sistem Informasi Geospasial, kali ini saya akan membahas tentang Database.
Asal Mula
Istilah Database
Istilah
“database” berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas,
memasukkan hal-hal yang di luar bidang elektronika, artikel mengenai database
komputer. Catatan yang mirip dengan database sebenarnya sudah ada sebelum
revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi danm kumpulan data yang
berhubungan dengan bisnis.
Ada berbagai macam definisi database:
- Database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.
- Database adalah representasi kumpulan fakta yang saling berhubungan disimpan secara bersama, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
- Database merupakan sekumpulan informasi yang saling berkaitan pada suatu subjek tertentu untuk tujuan tertentu pula.
- Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan, yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu sehingga mampu memenuhi informasi yang optimal yang dibutuhkan oleh para pengguna.
Konsep Dasar
Database
Konsep dasar
database adalah kumpulan dari catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah
database memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di
dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Ada banyak cara untuk mengorganisasi
skema, atau memodelkan struktur database: ini dikenal sebagai database model
atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional,
yang menurut istilah yaitu mewakili semua informasi dalam bentuk tabel yang
saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi
yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan
antar tabel diwakili dengan menggunakan nilai yang sama antar tabel.
Database dalam SIG ada 3 yaitu :
1. Geodatabase
2. Geoprocessing
3. Geovisualization
GIS juga menggunakan data spasial dan atribut secara terintegrasi sehingga mampu memodelkan, menjawab pertanyaan, dan menganalisi, secara spasial maupun non spasial. GIS secara tegas memisahkan antara bentuk visualisasi/ presentasi dengan data-datanya (basis data) sehingga visualisasi dapat diubah dalam beragam bentuk sesuai dengan basis data yang dimiliki. Visualisasi data dikenal dengangeovisualization. Sedangkan kumpulan data-data (basis data) dalam GIS tersimpan secara sistematis dalamgeodatabase. Selanjutnya, GIS juga terkenal karena kemampuan analisis spasialnya. Analisis-analisis spasial ini dikenal sebagai geoprocessing.
Dalam hal visualisasi data (geovisualisasi), GIS memiliki kemampuan
menguraikan unsur-unsur yang terdapat di permukaan bumi ke dalam beberapa layer atau coverage data
spasial. Melalui layers ini, data permukaan bumi dapat
dimodelkan kembali dalam bentuk nyata (real world tiga
dimensi) dengan menggunakan data ketinggianberikut layers tematik
yang diperlukan.
Masih terkait visualisasi, GIS memiliki kemampuan sangat baik dalam
menampilkan data spasial berikut atribut-atributnya. Modifikasi warna, bentuk,
dan ukuran simbol representasi unsur permukaan bumi dapat dilakukan dengan
mudah. Hampir semua aplikasi GIS memiliki gallery simbol-simbol standard yang
sering diperlukan untuk kepentingan kartografis. Dengan demikian, pengguna
tidak perlu bersusah payah membuat sendiri semua simbol-simbol yang diperlukan.
Secara umum, untuk merepresentasikan dunia nyata, GIS menggunakan dua jenis
model data yakni model data raster dan model data
vektor. Keduanya masing-masing memiliki sifat, kecenderungan,
kelemahan dankelebihan sendiri. Tidak ada satupun model data
yang dapat memenuhi semua kebutuhan representasi dan analisis data spasial
secara sempurna.
Kedua model data ini saling melengkapi dan dapat saling dikonversikan satu
sama lain. Kadangkala suatu perangkat GIS akan lebih baik jika menggunakan
model data vektor dan kadang-kadang justru sebaliknya. Oleh karena itu,
pengguna harus jeli mengidentifikasi model mana yang tepat sesuai kebutuhan.
Pengguna dituntut untuk mengenal betul ciri khas masing-masing model data ini
dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
1.
Titik (point) meliputi semua objek grafis atau geografis yang dikaitkan dengan
pasangan koordinat (x,y). Selain memuat informasi koordinat, data titik juga
bisa saja merupakan suatu simbol yang memiliki keterkaitan dengan informasi
lain. Satu buah objek titik memiliki satu baris dalam tabel atribut. Karakteristik-karakteristik
dari titik ini dijelaskan oleh kolom-kolom yang dibentuk pada tabel atribut.
Contoh-contoh objek dunia nyata yang biasa direpresentasikan sebagai titik
antara lain kota, pelabuhan, bandara, rumah sakit, sekolah, dan sebagainya. Perlu
diingat bahwa representasi ini sifatnya tidak mutlak melainkan relatif terhadap
skala peta. Dalam skala peta yang lebih besar, kota dan bandara bisa saja
direpresentasikan sebagai area/luasan (polygon).
2. Garis (line) merupakan semua
unsur-unsur linier yang dibangun dengan menggunakan segmen-segmen garis lurus
yang dibentuk oleh dua titik koordinat atau lebih (Burrough, 1994). Entitas
garis yang paling sederhana memerlukan ruang untuk menyimpan titik awal dan
titik akhir (dua pasangan koordinat x,y) berserta informasi lain mengenai
simbol yang digunakan untuk merepresentasikannya. Garis tunggal yang terbentuk
dari titik awal dan titik akhir saja disebut sebagai line. Sedangkan
garis bersegmen banyak yang terbentuk dari banyak titik (vertex)
disebut polyline. Dalam GIS, baik line maupun polyline dianggap
sebagai suatu entitas yang sama yakni polyline. Setiap satu
entitas polyline memiliki satu baris dalam tabel atribut.
Karakteristik dari entitas ini disimpan dalam kolom-kolom tabel atribut.
Objek-objek dunia nyata yang sering direpresentasikan sebagaipolyline antara
lain jalan, sungai, jaringan air bersih, jaringan listrik, jaringan telepon,
dan sebagainya.
3. Area (polygon) merupakan suatu objek tertutup
yang memiliki luasan. Polygon dapat direpresentasikan dengan
berbagai cara di dalam model data vektor. Karena kebanyakan peta tematik yang
digunakan dalam GIS berurusan dengan polygon, metode-metode representasi dan
pemanipulasian entity ini banyak mendapat perhatian. Seperti
halnya titik dan polyline, satu objek poligon juga diwakili oleh
satu baris pada tabel atribut. Poligon biasanya digunakan untuk
merepresentasikan objek dunia nyata yang memiliki luasan seperti wilayah
administrasi, danau, guna lahan, jenis tanah, dan sebagainya
d
Tidak ada komentar:
Posting Komentar