Selasa, 31 Maret 2015

perkuliahan 3


perkuliahan bapak syamsul bachri

Tahapan dalam Perencanaan yaitu :

  • Feasibility Studi
  • Perancangan Design
  • Detail Design
  • Implementasi
Dalam perancangan design membutuhkan informasi yaitu berupa data. Data dapat bersumber dari manapun, dalam perencanaan jenis data yang dapat dijadikan informasi ada 3:

  1. Darat; berupa Topografi, pemetaan teristris, theodelit yang berbentuk peta, dan lain sebagainya
  2. Laut; berupa hydrology yang memiliki 3 koordinat (X, Y, D) terdiri dari sumbu X dan Y , serta D (depth) untuk mengukur kedalaman.
  3. Udara; fotogrametry yang berasal dari air borne dan remote sending yang berupa satelit.

Secara umum perencanaan dapat dilihat hanya sebagian berikut:

DATA ---------- PROSES ----------- PRESENTASI --------- informasi
  • Data dapat diperoleh dari survey lapangan, ahli seperti geodesi, geologi, dan sebagainya
  • Proses data dapat menggunakan aplikasi ataupun software agar dapat memudahkan pekerjaan kita salah satu contohnya GIS
  • Presentasi berupa kartografi dalam peta
Perbedaan Terrestis dan Fotogrametry
  1. Terestris = Peta (pengukuran di darat biasanya menggunakan GPS). Output yang dihasilkan berupa Peta Garis = Data Vektor
  2. Fotogrametry = Berupa foto,  Output yang dihasilkan peta garis hasil digitasi dari foto = Data Raster.
Ada dua jenis peta yaitu Peta Topografi dan Peta Tematik.
a. Peta Topografi dalam SIG merupakan Informasi Geospasial Dasar (IGD). Peta topografi berupa         peta dasar, peta rupa bumi di Indonesia telah memiliki skala 1:25.000 untuk pulau Jawa sedangkan     skala 1:50.000 untuk luar Pulau Jawa.
b. Peta Tematik dalam SIG merupakan Informasi Geospasial Tematik (IGT). Peta tematik merupakan     turunan peta dasar seperti peta: land use, geologi, iklim, jenis tanah, dan lain sebagainya.

SKALA PETA 
Banyak pemahaman yang salah dalam mengartikan skala peta, pada kali ini akan dijelaskan mengenai skala peta.
  1. Skala Besar = luasan keci, lebih detail dengan daerah yang sedikit/kecil. Contohnya peta skala 1:1000, 1:5000.  
  2. Skala Kecil = kebalikan dari peta skala besar, luasan besar karena mencakup daerah yang besar namun tidak detail. contohnya peta skala 1:50.000.
Untuk lebih memperjelas mengapa dapat dikatakan skala peta besar dan peta skala kecil dengan melihat hasil bagi skala peta tersebut.
Skala besar -------  1/5000 = 0,0002 
Skala Kecil ------- 1/50.000 = 0,00002

Hasil pembagian peta skala besar memiliki nilai yang lebih besar daripada peta skala kecil. Maka dari itu peta dengan skala 1/5000 merupakan peta dengan skala besar.















Tidak ada komentar:

Posting Komentar