Sabtu, 11 Juli 2015

GIS in Planning

perkuliahan 7 oleh Syamsul Bachri

Landuse biasanya menggunakan pixel yang kecil
untuk prediksi laut biasanya menggunakan noa data.


Data vektor merupakan hasil dari digitasi.

Earth Observation merupakan gambar yang diamati.
- SPOT
- Landsat (TM)
- Radar SAT
- NOAA
- ERS

GPS dapat dilihat selama 24 jam dalam sehari dengan menggunakan minimal 24 satelit.
Data yang ada koordinat
Atribut merupakan informasi tentang data spasial.

GIS for agriculture berguna untuk membuat keputusan untuk melihat banyak tidaknya panen pada jumlah pupuk.

Operasional GIS

perkuliahan 6 oleh Irland Fardani

Intersect adalah tools yang paling sering digunakan (untuk oferlay). Intersect juga dapat mengoperasikan 2 buah data,menghasilkan output 2 tumpukan data.

Union merupakan penggabungan semua jenis data

Buffer adalah penyangga,biasanya dipakai untuk membuat sempadan.

Clip berguna untuk memotong daerah yang diinginkan. Dan biasanya digunakan untuk operasional GIS.

Network Analisis berguna untuk menghitung jarak terdekat dari A menuju B.

Service Area berguna untuk melihat cakupan wilayah untuk dilayani. Contohnya perdagangan.

Pemodelan Dasar Data Geospasial

perkuliahan 5 oleh Irland Fardani

Perbedaan Peta Konvensional (cetak) dan Peta Digital
a. Peta Konvensional

  • Statis
  • Proses updating mahal
  • Rigid
  • Diskrit (lembar per lembar)
  • Analisis & modeling secara langsung tidak mungkin
  • Menurunkan (generate) data perlu interpretasi
b. Peta Digital
  • Statis & Dinamis
  • Proses updating murah
  • Fleksibel
  • Kontinue & yang perlu saja
  • Analisis & modeling secara langsung sangat mungkin
  • Menurunkan data tidak perlu interpretasi

Selasa, 31 Maret 2015

perkuliahan 3


perkuliahan bapak syamsul bachri

Tahapan dalam Perencanaan yaitu :

  • Feasibility Studi
  • Perancangan Design
  • Detail Design
  • Implementasi
Dalam perancangan design membutuhkan informasi yaitu berupa data. Data dapat bersumber dari manapun, dalam perencanaan jenis data yang dapat dijadikan informasi ada 3:

  1. Darat; berupa Topografi, pemetaan teristris, theodelit yang berbentuk peta, dan lain sebagainya
  2. Laut; berupa hydrology yang memiliki 3 koordinat (X, Y, D) terdiri dari sumbu X dan Y , serta D (depth) untuk mengukur kedalaman.
  3. Udara; fotogrametry yang berasal dari air borne dan remote sending yang berupa satelit.

Secara umum perencanaan dapat dilihat hanya sebagian berikut:

DATA ---------- PROSES ----------- PRESENTASI --------- informasi
  • Data dapat diperoleh dari survey lapangan, ahli seperti geodesi, geologi, dan sebagainya
  • Proses data dapat menggunakan aplikasi ataupun software agar dapat memudahkan pekerjaan kita salah satu contohnya GIS
  • Presentasi berupa kartografi dalam peta
Perbedaan Terrestis dan Fotogrametry
  1. Terestris = Peta (pengukuran di darat biasanya menggunakan GPS). Output yang dihasilkan berupa Peta Garis = Data Vektor
  2. Fotogrametry = Berupa foto,  Output yang dihasilkan peta garis hasil digitasi dari foto = Data Raster.
Ada dua jenis peta yaitu Peta Topografi dan Peta Tematik.
a. Peta Topografi dalam SIG merupakan Informasi Geospasial Dasar (IGD). Peta topografi berupa         peta dasar, peta rupa bumi di Indonesia telah memiliki skala 1:25.000 untuk pulau Jawa sedangkan     skala 1:50.000 untuk luar Pulau Jawa.
b. Peta Tematik dalam SIG merupakan Informasi Geospasial Tematik (IGT). Peta tematik merupakan     turunan peta dasar seperti peta: land use, geologi, iklim, jenis tanah, dan lain sebagainya.

SKALA PETA 
Banyak pemahaman yang salah dalam mengartikan skala peta, pada kali ini akan dijelaskan mengenai skala peta.
  1. Skala Besar = luasan keci, lebih detail dengan daerah yang sedikit/kecil. Contohnya peta skala 1:1000, 1:5000.  
  2. Skala Kecil = kebalikan dari peta skala besar, luasan besar karena mencakup daerah yang besar namun tidak detail. contohnya peta skala 1:50.000.
Untuk lebih memperjelas mengapa dapat dikatakan skala peta besar dan peta skala kecil dengan melihat hasil bagi skala peta tersebut.
Skala besar -------  1/5000 = 0,0002 
Skala Kecil ------- 1/50.000 = 0,00002

Hasil pembagian peta skala besar memiliki nilai yang lebih besar daripada peta skala kecil. Maka dari itu peta dengan skala 1/5000 merupakan peta dengan skala besar.















Minggu, 22 Maret 2015

SIG (Database) Perkuliahan 2

Melanjutkan postingan sebelumnya yang masih membahas tentang Sistem Informasi Geospasial, kali ini saya akan membahas tentang Database.

Asal Mula Istilah Database

Istilah “database” berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal yang di luar bidang elektronika, artikel mengenai database komputer. Catatan yang mirip dengan database sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi danm kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.

Ada berbagai macam definisi database:
  1.  Database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.
  2. Database adalah representasi kumpulan fakta yang saling berhubungan disimpan secara bersama, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
  3. Database merupakan sekumpulan informasi yang saling berkaitan pada suatu subjek tertentu untuk tujuan tertentu pula.
  4.  Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan, yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu sehingga mampu memenuhi informasi yang optimal yang dibutuhkan oleh para pengguna.
   Konsep Dasar Database
      Konsep dasar database adalah kumpulan dari catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah database memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur database: ini dikenal sebagai database model atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah yaitu mewakili semua informasi dalam bentuk tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili dengan menggunakan nilai yang sama antar tabel.
  
  Database dalam SIG ada 3 yaitu :
    1. Geodatabase
    2. Geoprocessing
    3. Geovisualization
   

        GIS juga menggunakan data spasial dan atribut secara terintegrasi sehingga mampu memodelkan, menjawab pertanyaan, dan menganalisi, secara spasial maupun non spasial. GIS secara tegas memisahkan antara bentuk visualisasi/ presentasi dengan data-datanya (basis data) sehingga visualisasi dapat diubah dalam beragam bentuk sesuai dengan basis data yang dimiliki. Visualisasi data dikenal dengangeovisualization. Sedangkan kumpulan data-data (basis data)  dalam GIS tersimpan secara sistematis dalamgeodatabase. Selanjutnya, GIS juga terkenal karena kemampuan analisis  spasialnya. Analisis-analisis spasial ini dikenal sebagai geoprocessing.

         

Dalam hal visualisasi data (geovisualisasi), GIS memiliki kemampuan menguraikan unsur-unsur yang terdapat di permukaan bumi ke dalam beberapa layer atau coverage data spasial. Melalui layers ini, data permukaan bumi dapat dimodelkan kembali dalam bentuk nyata (real world tiga dimensi) dengan menggunakan data ketinggianberikut layers tematik yang diperlukan.
Masih terkait visualisasi, GIS memiliki kemampuan sangat baik dalam menampilkan data spasial berikut atribut-atributnya. Modifikasi warna, bentuk, dan ukuran simbol representasi unsur permukaan bumi dapat dilakukan dengan mudah. Hampir semua aplikasi GIS memiliki gallery simbol-simbol standard yang sering diperlukan untuk kepentingan kartografis. Dengan demikian, pengguna tidak perlu bersusah payah membuat sendiri semua simbol-simbol yang diperlukan.

Secara umum, untuk merepresentasikan dunia nyata, GIS menggunakan dua jenis model data yakni model data raster dan model data vektor. Keduanya masing-masing memiliki sifat, kecenderungan, kelemahan dankelebihan sendiri. Tidak ada satupun model data yang dapat memenuhi semua kebutuhan representasi dan analisis data spasial secara sempurna.


Kedua model data ini saling melengkapi dan dapat saling dikonversikan satu sama lain. Kadangkala suatu perangkat GIS akan lebih baik jika menggunakan model data vektor dan kadang-kadang justru sebaliknya. Oleh karena itu, pengguna harus jeli mengidentifikasi model mana yang tepat sesuai kebutuhan. Pengguna dituntut untuk mengenal betul ciri khas masing-masing model data ini dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
1.        Titik (point) meliputi semua objek grafis atau geografis yang dikaitkan dengan pasangan koordinat (x,y). Selain memuat informasi koordinat, data titik juga bisa saja merupakan suatu simbol yang memiliki keterkaitan dengan informasi lain.  Satu buah objek titik memiliki satu baris dalam tabel atribut. Karakteristik-karakteristik dari titik ini dijelaskan oleh kolom-kolom yang dibentuk pada tabel atribut. Contoh-contoh objek dunia nyata yang biasa direpresentasikan sebagai titik antara lain kota, pelabuhan, bandara, rumah sakit, sekolah, dan sebagainya. Perlu diingat bahwa representasi ini sifatnya tidak mutlak melainkan relatif terhadap skala peta. Dalam skala peta yang lebih besar, kota dan bandara bisa saja direpresentasikan sebagai area/luasan (polygon).
2.       Garis (line) merupakan semua unsur-unsur linier yang dibangun dengan menggunakan segmen-segmen garis lurus yang dibentuk oleh dua titik koordinat atau lebih (Burrough, 1994). Entitas garis yang paling sederhana memerlukan ruang untuk menyimpan titik awal dan titik akhir (dua pasangan koordinat x,y) berserta informasi lain mengenai simbol yang digunakan untuk merepresentasikannya. Garis tunggal yang terbentuk dari titik awal dan titik akhir saja disebut sebagai line. Sedangkan garis bersegmen banyak yang terbentuk dari banyak titik (vertex­) disebut polyline. Dalam GIS, baik line maupun polyline dianggap sebagai suatu entitas yang sama yakni polyline. Setiap satu entitas polyline memiliki satu baris dalam tabel atribut. Karakteristik dari entitas ini disimpan dalam kolom-kolom tabel atribut. Objek-objek dunia nyata yang sering direpresentasikan sebagaipolyline antara lain jalan, sungai, jaringan air bersih, jaringan listrik, jaringan telepon, dan sebagainya.
3.       Area (polygon) merupakan suatu objek tertutup yang memiliki luasan. Polygon dapat direpresentasikan dengan berbagai cara di dalam model data vektor. Karena kebanyakan peta tematik yang digunakan dalam GIS berurusan dengan polygon, metode-metode representasi dan pemanipulasian entity ini banyak mendapat perhatian. Seperti halnya titik dan polyline, satu objek poligon juga diwakili oleh satu baris pada tabel atribut. Poligon biasanya digunakan untuk merepresentasikan objek dunia nyata yang memiliki luasan seperti wilayah administrasi, danau, guna lahan, jenis tanah, dan sebagainya




d






















Sabtu, 21 Maret 2015

Pengenalan SIG (perkuliahan 1)

Pada postingan sebelumnya saya telah merangkum UU mengenai Informasi Geospasial. Pada kali ini saya akan membahas tentang SIG (Sistem Informasi Geospasial). Ada pepatah tak kenal maka tak sayang adakalanya pepatah itu benar. Seperti yang telah di umpakan dalam pepatah tersebut maka sebelum kita melangkah lebih jauh  baiknya kita mengenal terlebih dahulu sejarah singkat peta.

Sejarah singkat PETA
  • Babilonia → pada tahun 2500 M berupa gambaran peta seperti ilustrasi gambar
  • Mesir → Romses II
  • Yunani → Erasthothenes telah menemukan garis bujur dan garis lintang, telah dapat mengetahui dan memperkirakan keliling bumi
  • Romawi → Cadaster yang berupa penemuan pembentukan bumi berupa blok-blok
  • Arab/Islam → masyarakat muslim terkenal dengan pandai berdagang pada zaman ini telah menemukan peta berupa lokasi dan jalur perdagangan.
  • Militer → untuk kebutuhan militer pada zaman ini Belana mulai membuat pet topografi sekitar batavia dan semarang untuk pertahanan militer mereka.
  • Seiring dengan perkembangan teknologi maka ditemukanlah komputer dan software untuk mengolah dan membuat peta.


SUMBER DATA SIG
1.    Data Lapangan (Teristis)
data yang diperoleh secara langsung (data primer) dari hasil pengamatan /pengukuran di lapangan
2.    Data Peta
data  berupa informasi yang dicetak pada peta/film
3.    Data Penginderaan Jauh
data berupa foto udara dan citra satelit

Jenis Data Dalam Sistem Informasi Geografis
Pada prinsipnya terdapat dua jenis data untuk mendukung SIG yaitu : Data
(Spasial /Data Grafis dan Data Non Spasial (Atribut)

A.  Spasial (keruangan) berbentuk CAD/CAC
Data spasial adalah data yang bereferensi geografis atas representasi obyek di bumi. Data spasial pada umumnya berdasarkan peta yang berisikan interprestasi dan proyeksi seluruh fenomena yang berada di bumi. Fenomena tersebut berupa fenomena alamiah dan buatan manusia. Pada awalnya, semua data dan informasi yang ada di peta merupakan representasi dari obyek di muka bumi. Contoh data spasial antara lain letak suatu wilayah, posisi sumber minyak bumi,dsb. Bentuk-bentuk data spasial :
  •  titik (dot), contoh: posisi terminal
  •  garis (poly line), contoh: jaringan jalan raya
  • area (polygon), contoh: wilayah kecamatan
Data spasial dua jenis model data berupa model data vektor dan model data raster
a1.   Vektor
Model data vektor adalah yang dapat menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis atau kirva dan polygon beserta atribut-atributnya (Prahasta, 2001). Bentuk-bentuk dasar representasi data spasial ini, di dalam sistem model data vektor, didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi (x, y). Di dalam model data spasial vektor, garis-garis atau kurva (busur atau arcs) merupakan sekumpulan titik-titik terurut yang dihubungkan (Prahasta, 2001). Poligon akan terbentuk penuh jika titik awal dan titik akhir poligon memiliki nilai koordinat yang sama dengan titik awal. Sedangkan bentuk poligon disimpan sebagai suatu kumpulan list yang saling terkait secara dinamis dengan menggunakan pointer/titik.

Pada model data vektor, unsur geografik disajikan secara digital seperti bentuk visualisasi/penyajian dalam peta hardcopy. Model data vektor menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan :
·         Titik-titik.
Entity titik meliputi semua objek grafis atau geografis yang dikaitkan dengan koordinat. Di samping koordinat-koordinat, data atau informasi yang diasosiasikan dengan ‘titik’ tersebut juga harus disimpan untuk menunjukkan jenis titik yang bersangkutan.
·         Garis-garis atau kurva.
Entity garis dapat didefinisikan sebagai semua unsur-unsur linier yang dibangun dengan menggunakan segmen-segmen garis lurus yang dibentuk oleh dua titik koordinat atau lebih.
·         Poligon/luasan beserta atribut-atributnya.
Cara yang paling sederhana untuk merepresentasikan suatu poligon adalah pengembangan dari cara yang digunakan untuk merepresentasikan arc yang sederhana yaitu merepresentasikan setiap poligon sebagai sekumpulan koordinat (x,y) yang membentuk segmen garis, dimana mempunyai titik awal dan titik akhir segmen garis yang sama (memiliki nilai koordinat yang sama).
Representasi vektor suatu objek merupakan suatu usaha di dalam menyajikan objek yang bersangkutan sesempurna mungkin. Untuk itu, ruang atau dimensi koordinat diasumsikan bersifat kontinyu yang memungkinkan semua posisi, panjang dan dimensi didefinisikan dengan presisi.


contoh data titik , data garis dan data luasan
Karakteristik Vektor
Dalam model data vektor :
Titik distrukturisasi dan disimpan (direcord) sebagai satu pasang  koordinat (x,y).
Garis distrukturisasi dan disimpan sebagai suatu susunan pasangan koordinat (x,y) yang berurutan.
Luasan distrukturisasikan dan disimpan sebagai suatu susunan pasangan koordinat (x,y) yang berurutan yang menyatakan segmen-segmen garis yang menutup menjadi suatu poligon.

 2. Raster 
Obyek di permukaan bumi disajikan sebagai elemen matriks atau sel-sel grid yang homogen. Model data Raster menampilkan, menempatkan dan menyimpan dataspasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel yang membentuk grid (Prahasta, 2001). Tingkat ketelitian model data raster sangat bergantung pada resolusi atau ukuran pikselnya terhadap obyek di permukaan bumi. Entity spasial raster disimpan di dalam layers yang secara fungsionalitas di relasikan dengan unsur – unsur petanya (Prahasta, 2001).
Satuan elemen data raster biasa disebut dengan pixel, elemen tersebut merupakan ekstrasi dari suatu citra yang disimpan sebagai digital number (DN) (De Bay, 2000). Meninjau struktur model data raster identik dengan bentuk matriks. Pada model data raster, matriks atau array diurutkan menurut koordinat kolom (x) dan barisnya (y) (Prahasta, 2001).
Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat (grid)/sel sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur. Foto digital seperti areal fotografi atau foto satelit merupakan bagian dari data raster pada peta. Raster mewakili data grid continue. Nilainya menggunakan gambar berwarna seperti fotografi, yang di tampilkan dengan level merah, hijau, dan biru pada sel. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut sebagai pixel (picture element). Resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixel-nya, semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh sel, semakin tinggi resolusinya. Data raster dihasilkan dari sistem penginderaan jauh dan sangat baik untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual seperti jenis tanah, kelembaban tanah, suhu, dan lain-lain.Peta Raster adalah peta yang diperoleh dari fotografi suatu areal, foto satelit atau foto permukaan bumi yang diperoleh dari komputer. Contoh peta raster yang diambil dari satelit cuaca.
Pada model data raster, matriks atau array diurutkan menurut koordinat kolom (x) dan barisnya (y). Pada sistem koordinat piksel monitor komputer, titik asal sistem koordinat raster terletak di sudut kiri atas. Nilai absis (x) akan meningkat ke arah kanan, dan nilai ordinat (y) akan membesar ke arah bawah – seperti terlihat pada gambar di atas. Walaupun demikian. sistem koordinat ini sering pula ditransformasikan sehingga titik asal sistem knordinat rerletak di sudut kiri bawah, makin ke kanan nilai absisnya (x) akan meningkat. dan nilai ordinatnya (y) makin meningkat jika bergerak ke arah atas.
Entiry spasial raster disimpan di dalam layer yang secara fungsionalitas direlasikan dengan unsur-unsur petanya. Contoh sumber-sumber entity spasial raster adalah citra satelit, misalnya NOAA. Spot, Landsad Ikonos, dll. Kemudian citra radar, dan model ketinggian dijital seperti DTM atau DEM dalam model data raster.
 

Contoh data raster

Karakteristik Raster
Resolusi suatu data raster akan merujuk pada ukunan permukaan bumi yang direpresentasikan oleh setiap piksel. Makin kecil ukuran atau luas permukaan bumi yang dapat direpresentasikan oleh setiap pikselnya, makin tinggi resolusi spasialnya.
Piksel-piksel di dalam zone atau area yang sejenis memiliki nilai (isi piksel atau ID number) yang sama.
Pada umumnya, lokasi di dalam model data raster, diidentifikasi dengan menggunakan pasangan koordinat kolom dan baris (x,y).
Nilai yang merepresentasikan suatu piksel dapat dihasilkan dengan cara sampling yang berlainan:
·         Nilai suatu piksel merupakan nilai rata-rata sampling untuk wilayah yang direpresentasikannya.
·         Nilai suatu piksel adatah nilai sampling yang berposisi di pusat (atau di tengah) piksel yang bersangkutan.
·         Nilai suatu pikset adatah nilai sample yang tertetak di sudut-sudut grid.

Pemrosesan Spasial
Pengelolaan, pemrosesan dan analisa data spasial biasanya bergantung dengan model datanya. Pengelolaan, pemrosesan dan analisa data spasial memanfaatkan pemodelan SIG yang berdasar pada kebutuhan dan analitiknya. Analitik yang berlaku pada pemrosesan data spasial seperti overlay, clip, intersect, buffer, query, union, merge; yang mana dapat dipilih ataupun dikombinasikan.

Pemrosesan data spasial seperti dapat dilakukan dengan teknik yang disebut dengan geoprocessing (ESRI, 2002), pemrosesan tersebut antara lain:
a. overlay adalah merupakan perpaduan dua layer data spasiall,
b. clip adalah perpotongan suatu area berdasar area lain sebagai referensi,
c. intersection adalah perpotongan dua area yang memiliki kesamaan karakteristik dan criteria,
d. buffer adalah menambahkan area di sekitar obyek spasial tertentu,
e.         query adalah seleksi data berdasar pada kriteria tertentu,
f. union adalah penggabungan / kombinasi dua area spasial beserta atributnya yang berbeda menjadi satu,
g. merge adalah penggabungan dua data berbeda terhadap feature spasial,
h. dissolve adalah menggabungkan beberapa nilai berbeda berdasar pada atribut tertentu.Pengelolaan, pemrosesan dan analisa data spasial biasanya bergantung dengan model datanya. Pengelolaan, pemrosesan dan analisa data spasial memanfaatkan pemodelan SIG yang berdasar pada kebutuhan dan analitiknya. Analitik yang berlaku pada pemrosesan data spasial seperti overlay, clip, intersect, buffer, query, union, dan merge.

2B. Data Atribut
Data non spasial (atribut) adalah data berbentuk tabel dimana tabel tersebut berisi informasi- informasi yang dimiliki oleh obyek dalam data spasial. Data tersebut berbentuk data tabular yang saling terintegrasi dengan data spasial yang ada. Data atribut atau tabular menyimpan informasi tentang nilai atau besaran dari data grafis. Untuk struktur data vektor, data atribut tersimpan secara terpisah dalam bentuk tabel. Sementara pada struktur data raster nilai data grafisnya tersimpan langsung pada nilai grid atau piksel tersebut. Cara penyimpanan data atribut dan koneksi antara data grafis dan atribut pada struktur data vektor dan raster. Data atribut juga dapat disebut degan data yang mempresentasikan aspek-aspek deskripsi/penjelasan dari suatu fenomena di permukaan bumi dalam bentuk kata-kata, angka, atau tabel. contoh data atribut misalnya kepadatan penduduk, jenis tanah, dsb. Bentuk-bentuk data atribut:
·            data kuantitatif (angka-angka/statistik), contoh: jumlah penduduk
·            data kualitatif (kualitas/mutu), contoh: tingkat kesuburan tanah



DAFTAR REFERENSI


Fuat, 2103. Jenis-jenis data Sistem Informasi.
http://fastrans22.blogspot.com/2013/05/sig-jenis-jenis-data-sistem-informasi.html. Diunduh 20 maret 2015
Luvi, 2013. Data dalam SIG.  http://blogsemaumu.blogspot.com/2013/03/data-dalam-sig.html. Diunduh pada 20 maret 2013.
Aronoff, S.. 1989. Geographic Information Systems: A Management Perspective. Canadan, Ottawa : WDL Publication.


Kamis, 12 Maret 2015

20 kota teraman

Berbagai macam pendapat para ahli dalam mengelompokan kota yang aman ataupun berbahaya di dunia. Serta berbagai macam parameter dalam menentukan suatu kota tersebut dapat dikatakan aman atau berbahaya. Adapun 20 kota teraman dan berbahaya yang didapat dari berbagai sumber seperti berikut :

KOTA TERAMAN DI DUNIA
Mengutip CNN, pengelompokan ini berdasarkan The Safe Cities Index 2015 yang disusun oleh para  Ekonom dunia. Jakarta berada di peringkat bawah, dikarenakan kepadatan penduduk yang ada terlebih terdapat lebih dari 10 juta penduduk yang tinggal di Jakarta.

Berikut 20 Kota yang teraman di dunia :
1.    Tokyo
2.    Singapore
3.    Osaka
4.    Stockholm
5.    Amsterdam
6.    Sydney
7.    Zurich
8.    Toronto
9.    Melbourne
10.  New York
11.  Hongkong
12.  San Fransisco
13.  Taipei
14.  Monreal
15.  Barcelona
16.  Chicago
17.  Los Angeles
18.  London
19.  Washington, D.C
20.  Frankfurt

Selain itu ada pendapat dari Lembaga riset Economist Intelligence Unit merunut daftar negara-negara sesuai tingkat kriminalitas dan situasi keamanan. Di mana posisi Indonesia dan negara mana yang dinilai paling tidak aman di dunia?