perkuliahan 7 oleh Syamsul Bachri
Landuse biasanya menggunakan pixel yang kecil
untuk prediksi laut biasanya menggunakan noa data.
Data vektor merupakan hasil dari digitasi.
Earth Observation merupakan gambar yang diamati.
- SPOT
- Landsat (TM)
- Radar SAT
- NOAA
- ERS
GPS dapat dilihat selama 24 jam dalam sehari dengan menggunakan minimal 24 satelit.
Data yang ada koordinat
Atribut merupakan informasi tentang data spasial.
GIS for agriculture berguna untuk membuat keputusan untuk melihat banyak tidaknya panen pada jumlah pupuk.
novia
Sabtu, 11 Juli 2015
Operasional GIS
perkuliahan 6 oleh Irland Fardani
Intersect adalah tools yang paling sering digunakan (untuk oferlay). Intersect juga dapat mengoperasikan 2 buah data,menghasilkan output 2 tumpukan data.
Union merupakan penggabungan semua jenis data
Buffer adalah penyangga,biasanya dipakai untuk membuat sempadan.
Clip berguna untuk memotong daerah yang diinginkan. Dan biasanya digunakan untuk operasional GIS.
Network Analisis berguna untuk menghitung jarak terdekat dari A menuju B.
Service Area berguna untuk melihat cakupan wilayah untuk dilayani. Contohnya perdagangan.
Intersect adalah tools yang paling sering digunakan (untuk oferlay). Intersect juga dapat mengoperasikan 2 buah data,menghasilkan output 2 tumpukan data.
Union merupakan penggabungan semua jenis data
Buffer adalah penyangga,biasanya dipakai untuk membuat sempadan.
Clip berguna untuk memotong daerah yang diinginkan. Dan biasanya digunakan untuk operasional GIS.
Network Analisis berguna untuk menghitung jarak terdekat dari A menuju B.
Service Area berguna untuk melihat cakupan wilayah untuk dilayani. Contohnya perdagangan.
Pemodelan Dasar Data Geospasial
perkuliahan 5 oleh Irland Fardani
Perbedaan Peta Konvensional (cetak) dan Peta Digital
a. Peta Konvensional
Perbedaan Peta Konvensional (cetak) dan Peta Digital
a. Peta Konvensional
- Statis
- Proses updating mahal
- Rigid
- Diskrit (lembar per lembar)
- Analisis & modeling secara langsung tidak mungkin
- Menurunkan (generate) data perlu interpretasi
b. Peta Digital
- Statis & Dinamis
- Proses updating murah
- Fleksibel
- Kontinue & yang perlu saja
- Analisis & modeling secara langsung sangat mungkin
- Menurunkan data tidak perlu interpretasi
Selasa, 31 Maret 2015
perkuliahan 3
perkuliahan bapak syamsul bachri
Tahapan dalam Perencanaan yaitu :
- Feasibility Studi
- Perancangan Design
- Detail Design
- Implementasi
Dalam perancangan design membutuhkan informasi yaitu berupa data. Data dapat bersumber dari manapun, dalam perencanaan jenis data yang dapat dijadikan informasi ada 3:
- Darat; berupa Topografi, pemetaan teristris, theodelit yang berbentuk peta, dan lain sebagainya
- Laut; berupa hydrology yang memiliki 3 koordinat (X, Y, D) terdiri dari sumbu X dan Y , serta D (depth) untuk mengukur kedalaman.
- Udara; fotogrametry yang berasal dari air borne dan remote sending yang berupa satelit.
Secara umum perencanaan dapat dilihat hanya sebagian berikut:
DATA ---------- PROSES ----------- PRESENTASI --------- informasi
- Data dapat diperoleh dari survey lapangan, ahli seperti geodesi, geologi, dan sebagainya
- Proses data dapat menggunakan aplikasi ataupun software agar dapat memudahkan pekerjaan kita salah satu contohnya GIS
- Presentasi berupa kartografi dalam peta
Perbedaan Terrestis dan Fotogrametry
- Terestris = Peta (pengukuran di darat biasanya menggunakan GPS). Output yang dihasilkan berupa Peta Garis = Data Vektor
- Fotogrametry = Berupa foto, Output yang dihasilkan peta garis hasil digitasi dari foto = Data Raster.
Ada dua jenis peta yaitu Peta Topografi dan Peta Tematik.
a. Peta Topografi dalam SIG merupakan Informasi Geospasial Dasar (IGD). Peta topografi berupa peta dasar, peta rupa bumi di Indonesia telah memiliki skala 1:25.000 untuk pulau Jawa sedangkan skala 1:50.000 untuk luar Pulau Jawa.
b. Peta Tematik dalam SIG merupakan Informasi Geospasial Tematik (IGT). Peta tematik merupakan turunan peta dasar seperti peta: land use, geologi, iklim, jenis tanah, dan lain sebagainya.
SKALA PETA
Banyak pemahaman yang salah dalam mengartikan skala peta, pada kali ini akan dijelaskan mengenai skala peta.
- Skala Besar = luasan keci, lebih detail dengan daerah yang sedikit/kecil. Contohnya peta skala 1:1000, 1:5000.
- Skala Kecil = kebalikan dari peta skala besar, luasan besar karena mencakup daerah yang besar namun tidak detail. contohnya peta skala 1:50.000.
Untuk lebih memperjelas mengapa dapat dikatakan skala peta besar dan peta skala kecil dengan melihat hasil bagi skala peta tersebut.
Skala besar ------- 1/5000 = 0,0002
Skala Kecil ------- 1/50.000 = 0,00002
Hasil pembagian peta skala besar memiliki nilai yang lebih besar daripada peta skala kecil. Maka dari itu peta dengan skala 1/5000 merupakan peta dengan skala besar.
Minggu, 22 Maret 2015
SIG (Database) Perkuliahan 2
Melanjutkan postingan sebelumnya yang masih membahas tentang Sistem Informasi Geospasial, kali ini saya akan membahas tentang Database.
Asal Mula
Istilah Database
Istilah
“database” berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas,
memasukkan hal-hal yang di luar bidang elektronika, artikel mengenai database
komputer. Catatan yang mirip dengan database sebenarnya sudah ada sebelum
revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi danm kumpulan data yang
berhubungan dengan bisnis.
Ada berbagai macam definisi database:
- Database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.
- Database adalah representasi kumpulan fakta yang saling berhubungan disimpan secara bersama, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
- Database merupakan sekumpulan informasi yang saling berkaitan pada suatu subjek tertentu untuk tujuan tertentu pula.
- Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan, yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu sehingga mampu memenuhi informasi yang optimal yang dibutuhkan oleh para pengguna.
Konsep Dasar
Database
Konsep dasar
database adalah kumpulan dari catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah
database memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di
dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Ada banyak cara untuk mengorganisasi
skema, atau memodelkan struktur database: ini dikenal sebagai database model
atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional,
yang menurut istilah yaitu mewakili semua informasi dalam bentuk tabel yang
saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi
yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan
antar tabel diwakili dengan menggunakan nilai yang sama antar tabel.
Database dalam SIG ada 3 yaitu :
1. Geodatabase
2. Geoprocessing
3. Geovisualization
GIS juga menggunakan data spasial dan atribut secara terintegrasi sehingga mampu memodelkan, menjawab pertanyaan, dan menganalisi, secara spasial maupun non spasial. GIS secara tegas memisahkan antara bentuk visualisasi/ presentasi dengan data-datanya (basis data) sehingga visualisasi dapat diubah dalam beragam bentuk sesuai dengan basis data yang dimiliki. Visualisasi data dikenal dengangeovisualization. Sedangkan kumpulan data-data (basis data) dalam GIS tersimpan secara sistematis dalamgeodatabase. Selanjutnya, GIS juga terkenal karena kemampuan analisis spasialnya. Analisis-analisis spasial ini dikenal sebagai geoprocessing.
Dalam hal visualisasi data (geovisualisasi), GIS memiliki kemampuan
menguraikan unsur-unsur yang terdapat di permukaan bumi ke dalam beberapa layer atau coverage data
spasial. Melalui layers ini, data permukaan bumi dapat
dimodelkan kembali dalam bentuk nyata (real world tiga
dimensi) dengan menggunakan data ketinggianberikut layers tematik
yang diperlukan.
Masih terkait visualisasi, GIS memiliki kemampuan sangat baik dalam
menampilkan data spasial berikut atribut-atributnya. Modifikasi warna, bentuk,
dan ukuran simbol representasi unsur permukaan bumi dapat dilakukan dengan
mudah. Hampir semua aplikasi GIS memiliki gallery simbol-simbol standard yang
sering diperlukan untuk kepentingan kartografis. Dengan demikian, pengguna
tidak perlu bersusah payah membuat sendiri semua simbol-simbol yang diperlukan.
Secara umum, untuk merepresentasikan dunia nyata, GIS menggunakan dua jenis
model data yakni model data raster dan model data
vektor. Keduanya masing-masing memiliki sifat, kecenderungan,
kelemahan dankelebihan sendiri. Tidak ada satupun model data
yang dapat memenuhi semua kebutuhan representasi dan analisis data spasial
secara sempurna.
Kedua model data ini saling melengkapi dan dapat saling dikonversikan satu
sama lain. Kadangkala suatu perangkat GIS akan lebih baik jika menggunakan
model data vektor dan kadang-kadang justru sebaliknya. Oleh karena itu,
pengguna harus jeli mengidentifikasi model mana yang tepat sesuai kebutuhan.
Pengguna dituntut untuk mengenal betul ciri khas masing-masing model data ini
dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
1.
Titik (point) meliputi semua objek grafis atau geografis yang dikaitkan dengan
pasangan koordinat (x,y). Selain memuat informasi koordinat, data titik juga
bisa saja merupakan suatu simbol yang memiliki keterkaitan dengan informasi
lain. Satu buah objek titik memiliki satu baris dalam tabel atribut. Karakteristik-karakteristik
dari titik ini dijelaskan oleh kolom-kolom yang dibentuk pada tabel atribut.
Contoh-contoh objek dunia nyata yang biasa direpresentasikan sebagai titik
antara lain kota, pelabuhan, bandara, rumah sakit, sekolah, dan sebagainya. Perlu
diingat bahwa representasi ini sifatnya tidak mutlak melainkan relatif terhadap
skala peta. Dalam skala peta yang lebih besar, kota dan bandara bisa saja
direpresentasikan sebagai area/luasan (polygon).
2. Garis (line) merupakan semua
unsur-unsur linier yang dibangun dengan menggunakan segmen-segmen garis lurus
yang dibentuk oleh dua titik koordinat atau lebih (Burrough, 1994). Entitas
garis yang paling sederhana memerlukan ruang untuk menyimpan titik awal dan
titik akhir (dua pasangan koordinat x,y) berserta informasi lain mengenai
simbol yang digunakan untuk merepresentasikannya. Garis tunggal yang terbentuk
dari titik awal dan titik akhir saja disebut sebagai line. Sedangkan
garis bersegmen banyak yang terbentuk dari banyak titik (vertex)
disebut polyline. Dalam GIS, baik line maupun polyline dianggap
sebagai suatu entitas yang sama yakni polyline. Setiap satu
entitas polyline memiliki satu baris dalam tabel atribut.
Karakteristik dari entitas ini disimpan dalam kolom-kolom tabel atribut.
Objek-objek dunia nyata yang sering direpresentasikan sebagaipolyline antara
lain jalan, sungai, jaringan air bersih, jaringan listrik, jaringan telepon,
dan sebagainya.
3. Area (polygon) merupakan suatu objek tertutup
yang memiliki luasan. Polygon dapat direpresentasikan dengan
berbagai cara di dalam model data vektor. Karena kebanyakan peta tematik yang
digunakan dalam GIS berurusan dengan polygon, metode-metode representasi dan
pemanipulasian entity ini banyak mendapat perhatian. Seperti
halnya titik dan polyline, satu objek poligon juga diwakili oleh
satu baris pada tabel atribut. Poligon biasanya digunakan untuk
merepresentasikan objek dunia nyata yang memiliki luasan seperti wilayah
administrasi, danau, guna lahan, jenis tanah, dan sebagainya
d
Sabtu, 21 Maret 2015
Pengenalan SIG (perkuliahan 1)
Pada postingan sebelumnya saya telah merangkum UU mengenai Informasi Geospasial. Pada kali ini saya akan membahas tentang SIG (Sistem Informasi Geospasial). Ada pepatah tak kenal maka tak sayang adakalanya pepatah itu benar. Seperti yang telah di umpakan dalam pepatah tersebut maka sebelum kita melangkah lebih jauh baiknya kita mengenal terlebih dahulu sejarah singkat peta.
Sejarah singkat PETA
- Babilonia → pada tahun 2500 M berupa gambaran peta seperti ilustrasi gambar
- Mesir → Romses II
- Yunani → Erasthothenes telah menemukan garis bujur dan garis lintang, telah dapat mengetahui dan memperkirakan keliling bumi
- Romawi → Cadaster yang berupa penemuan pembentukan bumi berupa blok-blok
- Arab/Islam → masyarakat muslim terkenal dengan pandai berdagang pada zaman ini telah menemukan peta berupa lokasi dan jalur perdagangan.
- Militer → untuk kebutuhan militer pada zaman ini Belana mulai membuat pet topografi sekitar batavia dan semarang untuk pertahanan militer mereka.
- Seiring dengan perkembangan teknologi maka ditemukanlah komputer dan software untuk mengolah dan membuat peta.
SUMBER
DATA SIG
1. Data
Lapangan (Teristis)
data yang diperoleh secara langsung (data
primer) dari hasil pengamatan /pengukuran di lapangan
2. Data
Peta
data berupa informasi yang dicetak pada
peta/film
3. Data
Penginderaan Jauh
data
berupa foto udara dan citra satelit
Jenis
Data Dalam Sistem Informasi Geografis
Pada
prinsipnya terdapat dua jenis data untuk mendukung SIG yaitu : Data
(Spasial
/Data Grafis dan Data Non Spasial (Atribut)
A. Spasial
(keruangan) berbentuk CAD/CAC
Data spasial adalah
data yang bereferensi geografis atas representasi obyek di bumi. Data spasial
pada umumnya berdasarkan peta yang berisikan interprestasi dan proyeksi seluruh
fenomena yang berada di bumi. Fenomena tersebut berupa fenomena alamiah dan
buatan manusia. Pada awalnya, semua data dan informasi yang ada di peta
merupakan representasi dari obyek di muka bumi. Contoh
data spasial antara lain letak suatu wilayah, posisi sumber minyak bumi,dsb. Bentuk-bentuk data spasial :
- titik (dot), contoh: posisi terminal
- garis (poly line), contoh: jaringan jalan raya
- area (polygon), contoh: wilayah kecamatan
Data spasial dua jenis
model data berupa model data vektor dan model data raster
a1. Vektor
Model data vektor adalah yang dapat menampilkan, menempatkan, dan menyimpan
data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis atau kirva dan polygon beserta
atribut-atributnya (Prahasta, 2001). Bentuk-bentuk dasar representasi data
spasial ini, di dalam sistem model data vektor, didefinisikan oleh sistem
koordinat kartesian dua dimensi (x, y). Di dalam model data spasial vektor,
garis-garis atau kurva (busur atau arcs) merupakan sekumpulan titik-titik
terurut yang dihubungkan (Prahasta, 2001). Poligon akan terbentuk penuh jika
titik awal dan titik akhir poligon memiliki nilai koordinat yang sama dengan
titik awal. Sedangkan bentuk poligon disimpan sebagai suatu kumpulan list yang
saling terkait secara dinamis dengan menggunakan pointer/titik.
Pada model data vektor,
unsur geografik disajikan secara digital seperti bentuk visualisasi/penyajian
dalam peta hardcopy. Model
data vektor menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan
menggunakan :
·
Titik-titik.
Entity titik meliputi
semua objek grafis atau geografis yang dikaitkan dengan koordinat. Di samping
koordinat-koordinat, data atau informasi yang diasosiasikan dengan ‘titik’
tersebut juga harus disimpan untuk menunjukkan jenis titik yang bersangkutan.
·
Garis-garis
atau kurva.
Entity garis dapat
didefinisikan sebagai semua unsur-unsur linier yang dibangun dengan menggunakan
segmen-segmen garis lurus yang dibentuk oleh dua titik koordinat atau lebih.
·
Poligon/luasan
beserta atribut-atributnya.
Cara yang paling
sederhana untuk merepresentasikan suatu poligon adalah pengembangan dari cara
yang digunakan untuk merepresentasikan arc yang sederhana yaitu
merepresentasikan setiap poligon sebagai sekumpulan koordinat (x,y) yang
membentuk segmen garis, dimana mempunyai titik awal dan titik akhir segmen
garis yang sama (memiliki nilai koordinat yang sama).
Representasi vektor suatu objek
merupakan suatu usaha di dalam menyajikan objek yang bersangkutan sesempurna
mungkin. Untuk itu, ruang atau dimensi koordinat diasumsikan bersifat kontinyu
yang memungkinkan semua posisi, panjang dan dimensi didefinisikan dengan
presisi.
contoh data titik , data garis dan
data luasan
Karakteristik
Vektor
Dalam model data vektor :
Titik distrukturisasi dan disimpan
(direcord) sebagai satu pasang koordinat (x,y).
Garis distrukturisasi dan disimpan
sebagai suatu susunan pasangan koordinat (x,y) yang berurutan.
Luasan distrukturisasikan dan disimpan
sebagai suatu susunan pasangan koordinat (x,y) yang berurutan yang menyatakan
segmen-segmen garis yang menutup menjadi suatu poligon.
Obyek di permukaan bumi disajikan
sebagai elemen matriks atau sel-sel grid yang homogen. Model data Raster
menampilkan, menempatkan dan menyimpan dataspasial dengan menggunakan struktur
matriks atau piksel-piksel yang membentuk grid (Prahasta, 2001). Tingkat
ketelitian model data raster sangat bergantung pada resolusi atau ukuran
pikselnya terhadap obyek di permukaan bumi. Entity spasial raster disimpan di
dalam layers yang secara fungsionalitas di relasikan dengan unsur – unsur
petanya (Prahasta, 2001).
Satuan elemen data raster biasa disebut dengan
pixel, elemen tersebut merupakan ekstrasi dari suatu citra yang disimpan
sebagai digital number (DN) (De Bay, 2000). Meninjau struktur model data raster
identik dengan bentuk matriks. Pada model data raster, matriks atau array
diurutkan menurut koordinat kolom (x) dan barisnya (y) (Prahasta, 2001).
Data raster adalah data yang disimpan
dalam bentuk kotak segi empat (grid)/sel sehingga terbentuk suatu ruang yang
teratur. Foto digital seperti areal fotografi atau foto satelit merupakan
bagian dari data raster pada peta. Raster mewakili data grid continue. Nilainya
menggunakan gambar berwarna seperti fotografi, yang di tampilkan dengan level
merah, hijau, dan biru pada sel. Pada data raster, obyek geografis
direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut sebagai pixel (picture
element). Resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixel-nya, semakin
kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh sel, semakin tinggi
resolusinya. Data raster dihasilkan dari sistem penginderaan jauh dan sangat
baik untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual seperti
jenis tanah, kelembaban tanah, suhu, dan lain-lain.Peta Raster adalah peta yang
diperoleh dari fotografi suatu areal, foto satelit atau foto permukaan bumi
yang diperoleh dari komputer. Contoh peta raster yang diambil dari satelit
cuaca.
Pada model data raster, matriks atau
array diurutkan menurut koordinat kolom (x) dan barisnya (y). Pada sistem
koordinat piksel monitor komputer, titik asal sistem koordinat raster terletak
di sudut kiri atas. Nilai absis (x) akan meningkat ke arah kanan, dan nilai
ordinat (y) akan membesar ke arah bawah – seperti terlihat pada gambar di atas.
Walaupun demikian. sistem koordinat ini sering pula ditransformasikan sehingga
titik asal sistem knordinat rerletak di sudut kiri bawah, makin ke kanan nilai
absisnya (x) akan meningkat. dan nilai ordinatnya (y) makin meningkat jika
bergerak ke arah atas.
Entiry spasial raster disimpan di
dalam layer yang secara fungsionalitas direlasikan dengan unsur-unsur petanya.
Contoh sumber-sumber entity spasial raster adalah citra satelit, misalnya NOAA.
Spot, Landsad Ikonos, dll. Kemudian citra radar, dan model ketinggian dijital
seperti DTM atau DEM dalam model data raster.
Contoh data raster
Karakteristik
Raster
Resolusi suatu data raster akan
merujuk pada ukunan permukaan bumi yang direpresentasikan oleh setiap piksel.
Makin kecil ukuran atau luas permukaan bumi yang dapat direpresentasikan oleh
setiap pikselnya, makin tinggi resolusi spasialnya.
Piksel-piksel di dalam zone atau area
yang sejenis memiliki nilai (isi piksel atau ID number) yang sama.
Pada umumnya, lokasi di dalam model
data raster, diidentifikasi dengan menggunakan pasangan koordinat kolom dan
baris (x,y).
Nilai yang merepresentasikan suatu
piksel dapat dihasilkan dengan cara sampling yang berlainan:
·
Nilai
suatu piksel merupakan nilai rata-rata sampling untuk wilayah yang
direpresentasikannya.
·
Nilai
suatu piksel adatah nilai sampling yang berposisi di pusat (atau di tengah)
piksel yang bersangkutan.
·
Nilai
suatu pikset adatah nilai sample yang tertetak di sudut-sudut grid.
Pemrosesan Spasial
Pengelolaan, pemrosesan dan analisa data spasial
biasanya bergantung dengan model datanya. Pengelolaan, pemrosesan dan analisa
data spasial memanfaatkan pemodelan SIG yang berdasar pada kebutuhan dan
analitiknya. Analitik yang berlaku pada pemrosesan data spasial seperti
overlay, clip, intersect, buffer, query, union, merge; yang mana dapat dipilih
ataupun dikombinasikan.
Pemrosesan data spasial seperti dapat dilakukan dengan teknik yang disebut dengan geoprocessing (ESRI, 2002), pemrosesan tersebut antara lain:
a. overlay adalah merupakan perpaduan dua layer data spasiall,
b. clip adalah perpotongan suatu area berdasar area lain sebagai referensi,
c. intersection adalah perpotongan dua area yang memiliki kesamaan karakteristik dan criteria,
d. buffer adalah menambahkan area di sekitar obyek spasial tertentu,
e. query adalah seleksi data berdasar pada kriteria tertentu,
f. union adalah penggabungan / kombinasi dua area spasial beserta atributnya yang berbeda menjadi satu,
g. merge adalah penggabungan dua data berbeda
terhadap feature spasial,
h. dissolve adalah menggabungkan beberapa nilai berbeda berdasar pada atribut tertentu.Pengelolaan, pemrosesan dan analisa data spasial biasanya bergantung dengan model datanya. Pengelolaan, pemrosesan dan analisa data spasial memanfaatkan pemodelan SIG yang berdasar pada kebutuhan dan analitiknya. Analitik yang berlaku pada pemrosesan data spasial seperti overlay, clip, intersect, buffer, query, union, dan merge.
h. dissolve adalah menggabungkan beberapa nilai berbeda berdasar pada atribut tertentu.Pengelolaan, pemrosesan dan analisa data spasial biasanya bergantung dengan model datanya. Pengelolaan, pemrosesan dan analisa data spasial memanfaatkan pemodelan SIG yang berdasar pada kebutuhan dan analitiknya. Analitik yang berlaku pada pemrosesan data spasial seperti overlay, clip, intersect, buffer, query, union, dan merge.
2B. Data Atribut
Data non spasial (atribut) adalah data
berbentuk tabel dimana tabel tersebut berisi informasi- informasi yang dimiliki
oleh obyek dalam data spasial. Data tersebut berbentuk data tabular yang saling
terintegrasi dengan data spasial yang ada. Data atribut atau tabular menyimpan
informasi tentang nilai atau besaran dari data grafis. Untuk struktur data
vektor, data atribut tersimpan secara terpisah dalam bentuk tabel. Sementara
pada struktur data raster nilai data grafisnya tersimpan langsung pada nilai
grid atau piksel tersebut. Cara penyimpanan data atribut dan koneksi antara
data grafis dan atribut pada struktur data vektor dan raster. Data atribut juga
dapat disebut degan data yang
mempresentasikan aspek-aspek deskripsi/penjelasan dari suatu fenomena di
permukaan bumi dalam bentuk kata-kata, angka, atau tabel. contoh data atribut
misalnya kepadatan penduduk, jenis tanah, dsb. Bentuk-bentuk
data atribut:
·
data kuantitatif
(angka-angka/statistik), contoh: jumlah penduduk
·
data kualitatif
(kualitas/mutu), contoh: tingkat kesuburan tanah
DAFTAR REFERENSI
Fuat, 2103.
Jenis-jenis data Sistem Informasi.
http://fastrans22.blogspot.com/2013/05/sig-jenis-jenis-data-sistem-informasi.html. Diunduh 20
maret 2015
Luvi, 2013. Data dalam SIG. http://blogsemaumu.blogspot.com/2013/03/data-dalam-sig.html. Diunduh
pada 20 maret 2013.
Aronoff, S.. 1989. Geographic Information Systems: A Management Perspective.
Canadan, Ottawa : WDL Publication.
Kamis, 12 Maret 2015
20 kota teraman
Berbagai
macam pendapat para ahli dalam mengelompokan kota yang aman ataupun berbahaya
di dunia. Serta berbagai macam parameter dalam menentukan suatu kota tersebut
dapat dikatakan aman atau berbahaya. Adapun 20 kota teraman dan berbahaya yang
didapat dari berbagai sumber seperti berikut :
KOTA TERAMAN
DI DUNIA
Mengutip CNN, pengelompokan ini
berdasarkan The Safe Cities Index 2015 yang disusun oleh para Ekonom
dunia. Jakarta berada di peringkat bawah, dikarenakan kepadatan penduduk yang
ada terlebih terdapat lebih dari 10 juta penduduk yang tinggal di Jakarta.
Berikut 20 Kota yang teraman di dunia :
1. Tokyo
2. Singapore
3. Osaka
4. Stockholm
5. Amsterdam
6. Sydney
7. Zurich
8. Toronto
9. Melbourne
10. New York
|
11. Hongkong
12. San Fransisco
13. Taipei
14. Monreal
15. Barcelona
16. Chicago
17. Los Angeles
18. London
19. Washington, D.C
20. Frankfurt
|
Selain itu ada pendapat dari Lembaga riset Economist Intelligence Unit
merunut daftar negara-negara sesuai tingkat kriminalitas dan situasi keamanan.
Di mana posisi Indonesia dan negara mana yang dinilai paling tidak aman di dunia?
Langganan:
Postingan (Atom)