Pada postingan sebelumnya saya telah merangkum UU mengenai Informasi Geospasial. Pada kali ini saya akan membahas tentang SIG (Sistem Informasi Geospasial). Ada pepatah tak kenal maka tak sayang adakalanya pepatah itu benar. Seperti yang telah di umpakan dalam pepatah tersebut maka sebelum kita melangkah lebih jauh baiknya kita mengenal terlebih dahulu sejarah singkat peta.
Sejarah singkat PETA
- Babilonia
→ pada tahun 2500 M berupa gambaran peta seperti ilustrasi gambar
- Mesir
→ Romses II
- Yunani
→ Erasthothenes telah menemukan garis bujur dan garis lintang, telah dapat
mengetahui dan memperkirakan keliling bumi
- Romawi
→ Cadaster yang berupa penemuan pembentukan bumi berupa blok-blok
- Arab/Islam
→ masyarakat muslim terkenal dengan pandai berdagang pada zaman ini telah
menemukan peta berupa lokasi dan jalur perdagangan.
- Militer
→ untuk kebutuhan militer pada zaman ini Belana mulai membuat pet topografi
sekitar batavia dan semarang untuk pertahanan militer mereka.
- Seiring dengan perkembangan teknologi maka
ditemukanlah komputer dan software untuk mengolah dan membuat peta.
SUMBER
DATA SIG
1. Data
Lapangan (Teristis)
data yang diperoleh secara langsung (data
primer) dari hasil pengamatan /pengukuran di lapangan
2. Data
Peta
data berupa informasi yang dicetak pada
peta/film
3. Data
Penginderaan Jauh
data
berupa foto udara dan citra satelit
Jenis
Data Dalam Sistem Informasi Geografis
Pada
prinsipnya terdapat dua jenis data untuk mendukung SIG yaitu : Data
(Spasial
/Data Grafis dan Data Non Spasial (Atribut)
A. Spasial
(keruangan) berbentuk CAD/CAC
Data spasial adalah
data yang bereferensi geografis atas representasi obyek di bumi. Data spasial
pada umumnya berdasarkan peta yang berisikan interprestasi dan proyeksi seluruh
fenomena yang berada di bumi. Fenomena tersebut berupa fenomena alamiah dan
buatan manusia. Pada awalnya, semua data dan informasi yang ada di peta
merupakan representasi dari obyek di muka bumi. Contoh
data spasial antara lain letak suatu wilayah, posisi sumber minyak bumi,dsb. Bentuk-bentuk data spasial :
- titik (dot), contoh: posisi terminal
- garis (poly line), contoh: jaringan jalan raya
- area (polygon), contoh: wilayah kecamatan
Data spasial dua jenis
model data berupa model data vektor dan model data raster
a1. Vektor
Model data vektor adalah yang dapat menampilkan, menempatkan, dan menyimpan
data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis atau kirva dan polygon beserta
atribut-atributnya (Prahasta, 2001). Bentuk-bentuk dasar representasi data
spasial ini, di dalam sistem model data vektor, didefinisikan oleh sistem
koordinat kartesian dua dimensi (x, y). Di dalam model data spasial vektor,
garis-garis atau kurva (busur atau arcs) merupakan sekumpulan titik-titik
terurut yang dihubungkan (Prahasta, 2001). Poligon akan terbentuk penuh jika
titik awal dan titik akhir poligon memiliki nilai koordinat yang sama dengan
titik awal. Sedangkan bentuk poligon disimpan sebagai suatu kumpulan list yang
saling terkait secara dinamis dengan menggunakan pointer/titik.
Pada model data vektor,
unsur geografik disajikan secara digital seperti bentuk visualisasi/penyajian
dalam peta hardcopy. Model
data vektor menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan
menggunakan :
·
Titik-titik.
Entity titik meliputi
semua objek grafis atau geografis yang dikaitkan dengan koordinat. Di samping
koordinat-koordinat, data atau informasi yang diasosiasikan dengan ‘titik’
tersebut juga harus disimpan untuk menunjukkan jenis titik yang bersangkutan.
·
Garis-garis
atau kurva.
Entity garis dapat
didefinisikan sebagai semua unsur-unsur linier yang dibangun dengan menggunakan
segmen-segmen garis lurus yang dibentuk oleh dua titik koordinat atau lebih.
·
Poligon/luasan
beserta atribut-atributnya.
Cara yang paling
sederhana untuk merepresentasikan suatu poligon adalah pengembangan dari cara
yang digunakan untuk merepresentasikan arc yang sederhana yaitu
merepresentasikan setiap poligon sebagai sekumpulan koordinat (x,y) yang
membentuk segmen garis, dimana mempunyai titik awal dan titik akhir segmen
garis yang sama (memiliki nilai koordinat yang sama).
Representasi vektor suatu objek
merupakan suatu usaha di dalam menyajikan objek yang bersangkutan sesempurna
mungkin. Untuk itu, ruang atau dimensi koordinat diasumsikan bersifat kontinyu
yang memungkinkan semua posisi, panjang dan dimensi didefinisikan dengan
presisi.
contoh data titik , data garis dan
data luasan
Karakteristik
Vektor
Dalam model data vektor :
Titik distrukturisasi dan disimpan
(direcord) sebagai satu pasang koordinat (x,y).
Garis distrukturisasi dan disimpan
sebagai suatu susunan pasangan koordinat (x,y) yang berurutan.
Luasan distrukturisasikan dan disimpan
sebagai suatu susunan pasangan koordinat (x,y) yang berurutan yang menyatakan
segmen-segmen garis yang menutup menjadi suatu poligon.
2. Raster
Obyek di permukaan bumi disajikan
sebagai elemen matriks atau sel-sel grid yang homogen. Model data Raster
menampilkan, menempatkan dan menyimpan dataspasial dengan menggunakan struktur
matriks atau piksel-piksel yang membentuk grid (Prahasta, 2001). Tingkat
ketelitian model data raster sangat bergantung pada resolusi atau ukuran
pikselnya terhadap obyek di permukaan bumi. Entity spasial raster disimpan di
dalam layers yang secara fungsionalitas di relasikan dengan unsur – unsur
petanya (Prahasta, 2001).
Satuan elemen data raster biasa disebut dengan
pixel, elemen tersebut merupakan ekstrasi dari suatu citra yang disimpan
sebagai digital number (DN) (De Bay, 2000). Meninjau struktur model data raster
identik dengan bentuk matriks. Pada model data raster, matriks atau array
diurutkan menurut koordinat kolom (x) dan barisnya (y) (Prahasta, 2001).
Data raster adalah data yang disimpan
dalam bentuk kotak segi empat (grid)/sel sehingga terbentuk suatu ruang yang
teratur. Foto digital seperti areal fotografi atau foto satelit merupakan
bagian dari data raster pada peta. Raster mewakili data grid continue. Nilainya
menggunakan gambar berwarna seperti fotografi, yang di tampilkan dengan level
merah, hijau, dan biru pada sel. Pada data raster, obyek geografis
direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut sebagai pixel (picture
element). Resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixel-nya, semakin
kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh sel, semakin tinggi
resolusinya. Data raster dihasilkan dari sistem penginderaan jauh dan sangat
baik untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual seperti
jenis tanah, kelembaban tanah, suhu, dan lain-lain.Peta Raster adalah peta yang
diperoleh dari fotografi suatu areal, foto satelit atau foto permukaan bumi
yang diperoleh dari komputer. Contoh peta raster yang diambil dari satelit
cuaca.
Pada model data raster, matriks atau
array diurutkan menurut koordinat kolom (x) dan barisnya (y). Pada sistem
koordinat piksel monitor komputer, titik asal sistem koordinat raster terletak
di sudut kiri atas. Nilai absis (x) akan meningkat ke arah kanan, dan nilai
ordinat (y) akan membesar ke arah bawah – seperti terlihat pada gambar di atas.
Walaupun demikian. sistem koordinat ini sering pula ditransformasikan sehingga
titik asal sistem knordinat rerletak di sudut kiri bawah, makin ke kanan nilai
absisnya (x) akan meningkat. dan nilai ordinatnya (y) makin meningkat jika
bergerak ke arah atas.
Entiry spasial raster disimpan di
dalam layer yang secara fungsionalitas direlasikan dengan unsur-unsur petanya.
Contoh sumber-sumber entity spasial raster adalah citra satelit, misalnya NOAA.
Spot, Landsad Ikonos, dll. Kemudian citra radar, dan model ketinggian dijital
seperti DTM atau DEM dalam model data raster.
Contoh data raster
Karakteristik
Raster
Resolusi suatu data raster akan
merujuk pada ukunan permukaan bumi yang direpresentasikan oleh setiap piksel.
Makin kecil ukuran atau luas permukaan bumi yang dapat direpresentasikan oleh
setiap pikselnya, makin tinggi resolusi spasialnya.
Piksel-piksel di dalam zone atau area
yang sejenis memiliki nilai (isi piksel atau ID number) yang sama.
Pada umumnya, lokasi di dalam model
data raster, diidentifikasi dengan menggunakan pasangan koordinat kolom dan
baris (x,y).
Nilai yang merepresentasikan suatu
piksel dapat dihasilkan dengan cara sampling yang berlainan:
·
Nilai
suatu piksel merupakan nilai rata-rata sampling untuk wilayah yang
direpresentasikannya.
·
Nilai
suatu piksel adatah nilai sampling yang berposisi di pusat (atau di tengah)
piksel yang bersangkutan.
·
Nilai
suatu pikset adatah nilai sample yang tertetak di sudut-sudut grid.
Pemrosesan Spasial
Pengelolaan, pemrosesan dan analisa data spasial
biasanya bergantung dengan model datanya. Pengelolaan, pemrosesan dan analisa
data spasial memanfaatkan pemodelan SIG yang berdasar pada kebutuhan dan
analitiknya. Analitik yang berlaku pada pemrosesan data spasial seperti
overlay, clip, intersect, buffer, query, union, merge; yang mana dapat dipilih
ataupun dikombinasikan.
Pemrosesan data spasial seperti dapat dilakukan dengan teknik yang disebut
dengan geoprocessing (ESRI, 2002), pemrosesan tersebut antara lain:
a. overlay adalah merupakan perpaduan dua layer data spasiall,
b. clip adalah perpotongan suatu area berdasar area lain sebagai referensi,
c. intersection adalah perpotongan dua area yang memiliki kesamaan
karakteristik dan criteria,
d. buffer adalah menambahkan area di sekitar obyek spasial tertentu,
e. query adalah seleksi data
berdasar pada kriteria tertentu,
f. union adalah penggabungan / kombinasi dua area spasial beserta atributnya
yang berbeda menjadi satu,
g. merge adalah penggabungan dua data berbeda
terhadap feature spasial,
h. dissolve adalah menggabungkan beberapa nilai berbeda berdasar pada atribut
tertentu.Pengelolaan, pemrosesan dan analisa data spasial biasanya bergantung
dengan model datanya. Pengelolaan, pemrosesan dan analisa data spasial
memanfaatkan pemodelan SIG yang berdasar pada kebutuhan dan analitiknya.
Analitik yang berlaku pada pemrosesan data spasial seperti overlay, clip,
intersect, buffer, query, union, dan merge.
2B. Data Atribut
Data non spasial (atribut) adalah data
berbentuk tabel dimana tabel tersebut berisi informasi- informasi yang dimiliki
oleh obyek dalam data spasial. Data tersebut berbentuk data tabular yang saling
terintegrasi dengan data spasial yang ada. Data atribut atau tabular menyimpan
informasi tentang nilai atau besaran dari data grafis. Untuk struktur data
vektor, data atribut tersimpan secara terpisah dalam bentuk tabel. Sementara
pada struktur data raster nilai data grafisnya tersimpan langsung pada nilai
grid atau piksel tersebut. Cara penyimpanan data atribut dan koneksi antara
data grafis dan atribut pada struktur data vektor dan raster. Data atribut juga
dapat disebut degan data yang
mempresentasikan aspek-aspek deskripsi/penjelasan dari suatu fenomena di
permukaan bumi dalam bentuk kata-kata, angka, atau tabel. contoh data atribut
misalnya kepadatan penduduk, jenis tanah, dsb. Bentuk-bentuk
data atribut:
·
data kuantitatif
(angka-angka/statistik), contoh: jumlah penduduk
·
data kualitatif
(kualitas/mutu), contoh: tingkat kesuburan tanah
DAFTAR REFERENSI
Fuat, 2103.
Jenis-jenis data Sistem Informasi.
http://fastrans22.blogspot.com/2013/05/sig-jenis-jenis-data-sistem-informasi.html. Diunduh 20
maret 2015
Luvi, 2013. Data dalam SIG. http://blogsemaumu.blogspot.com/2013/03/data-dalam-sig.html. Diunduh
pada 20 maret 2013.
Aronoff, S.. 1989. Geographic Information Systems: A Management Perspective.
Canadan, Ottawa : WDL Publication.